Emih, Mamah, Ibu, Bunda adalah kata benda untuk seseorang yang melahirkan kita. Emih adalah cara teman saya, Pipin, memanggil ibunya. Maka saya pun biasa menggunakan kata Emih untuk memanggil ibunya Pipin. Saya menghormati beliau.
Pipin adalah teman, sahabat, rekan kerja dan saudara saya. Saya banyak berterimakasih untuk motivasinya agar saya melanjutkan kuliah. Kami banyak melalui kejadian-kejadian enak dan susah bersama-sama. Saya hadir saat dia menikah, saat dia sidang dan saat dia memiliki anak pertama. Maka saya juga acap kali main, makan dan menginap di rumahnya di Jatiluhur.
Dirumahnya, saya biasa mendapati Emih memanggil saya " Jang eNur ...", Emih memberi kami teh manis hangat begitu sampai dan Emih sibuk menyiapkan makannya. Saya ingat, Emih pernah bilang kalau saya boleh membawa kelapa berkarung-karung untuk keperluan pesta pernikahan saya. Saya tahu Emih mendorong saya agar segera menikah.
Saya tahu kalau Emih punya anak delapan dan banyak diantaranya sukses. Pipin bilang bahwa Emih mencintai anaknya masing-masing 100%. Emih senantiasa mendoakan semua anaknya. Dan itulah Emih kebanggaan Pipin yang rajin shalat malam hingga usia senja.
Mih, kami tahu bahwa tiga hal yang tertinggal pada saat meninggal adalah anak sholeh yang mendoakan, ilmu yang bermanfaat dan infaq. Saya yakin Pipin dan anak-anak Mih yang lain adalah anak sholeh yang selalu mendoakan ibu bapaknya. Saya mendoakan semoga Allah mengampuni dosa-dosa Emih dan menerima seluruh amal perbuatan Emih.
Malam itu, saya merasa kangen dengan kata-kata, teh manis dan senyum Emih ......
No comments:
Post a Comment