Saking jenuhnya dengan buku-buku bacaan kuliah SPK yang agak tendensius dan penuh teori konspiratif, sabtu sore saya pergi ke Gramedia di Bintaro Plaza mencari buku bacaan selingan. Tadinya saya ingin membeli komik Shinchan namun apa daya di Gramedia dan kios majalah Hero gak ada. Akhirnya setelah mutar-muter, saya mengambil komik Miko (i always love Miko's story ...simple), Botchan dan The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway.
Botchan, adalah novel karya Natsume Soseki yang pertama kali terbit tahun 1906. Di negara asalnya, Jepang, Botchan adalah karya sastra klasik dan best seller serta berkali-kali difilmkan. Sebenarnya, saya awalnya mengira buku ini seperti cerita Toto Chan namun sifat si Botchan seperti Huckelbery yang badung. Buat yang suka karya sastra generasi sekarang macam karya Dee atau Ayu Utami pasti akan menemukan rasa yang beda. Cerita Botchan mengalir dengan gaya bahasa zaman dulu dan minim bahasa romantis. Menurutku, Natsume Soseki pandai mengelola konflik sehingga saya merasa kesal atau gemes pas baca bagian dimana ada ketidakberesan. Inti cerita Botchan berkutat pada sikap jujur Botchan dalam memandang hidup sehingga "kadang" dimanfaatkan oleh orang lain dan rasa sayang pengasuh Botchan, Kiyo, yang melebihi rasa sayang ibu dan ayahnya sendiri. Kita juga bisa membaca budaya Jepang dan intrik yang ada di masyarakatnya pada saat itu.
So, baca sendiri deh ... InsyaAllah memberikan kenyamanan tersendiri pas membacanya.
No comments:
Post a Comment