Kemarin, saya menelepon kawan saya yang ada di kampus untuk menanyakan masalah pengumuman kelulusan dan pembagian kelas. Hari itu semestinya hari pertama kami kuliah dalam semester baru berdasarkan jadwal kuliah angkatan kami. Sayangnya hingga jam 10 pagi, belum ada pengumuman apa-apa. Pun demikian beberapa hari sebelumnya dan alasannya adalah pengumuman belum ditandatangani pejabat. Katanya pejabat tersebut sibuk. Kawan saya pun mengatakan pada saat saya berkata “ bagaimana sih kerja dari secretariat kampus ? “. Dia menjawab kalau kita tenang saja, kan mereka sudah mengalami reformasi birokrasi. Saya bantah dengan mengatakan reformasi bagaimana kalau masalah mengumumkan kelas seperti ini saja lama. Abaikan dulu masalah dosen yang belum diberitahu secretariat untuk mengajar sehingga si dosen terheran-heran saat mahasiswanya bertanya kapan bisa mengajar. Mungkin saja, surat permintaan mengajarnya terselip atau digondol tikus.
Kalau kawan saya mengatakan bahwa kampus sudah mengalami reformasi maka saya ingin bertanya apakan reformasi birokrasi ini sama dengan kesan yang ada di masyarakat bahwa reformasi birokrasi sama dengan remunerasi. Padahal remunerasi adalah konsekuensi dari kontrak kinerja yang harus lebih baik. Sri Mulyani pernah mengatakan kalau remunerasi dicabut maka dia tidak bisa menuntut kinerja yang lebih baik. Katakanlah para pegawai telah diberi budi baik berupa kenaikan tunjangan dan sebagainya maka pegawai tersebut bisa ditanyakan balas budinya. Kinerja mestinya berkaitan dengan user dari pekerjaan instansi tersebut. Siapa user kampus STAN : instansi pengguna lulusan dan para mahasiswa. Instansi meminta sejumlah lulusan dengan kualifikasi tertentu maka STAN mesti memenuhi standar permintaan tersebut. Mahasiswa meminta layanan penyediaan pendidikan yang baik dan berkualitas maka STAN harus memenuhi. Dosen yang berkualitas, system yang padu dan berjalan benar dan jelas. Saya yakin, hingga saat ini kampus masih terus berbenah dan terlihat pada perbaikan fasilitas sehingga menjamin kenyamanan proses edukasi. Sayangnya, masalah seperti dosen, jadwal dan lain-lain masih tidak berjalan baik. Ya, contohnya pengumuman ini dan itu yang lama bahkan cenderung diumumkan pada hari pertama kuliah. saya menginginkan alasan yang lebih berkualitas selain kata sibuk apabila ada keterlambatan pelayanan agar kata sudah mengalami reformasi mengalami pemaknaan yang lebih baik.
1 comment:
hehehehe, saya sudah mulai terbiasa dan terkesan cuek. Menganggap ini sudah budaya yang sulit dirubah, jika mendengar berbagai masalah terkait sekretariat. Bahkan hingga yang terjadi kemarin lusa. Saya katakan 'Ah, sudahlah, seperti kita tidak mengetahui "kesibukan". Tinggal kita saja yang menyesuaikan'
Padahal harusnya saman-sama ya Mas enigma, menyesuaikan dengan jalannya reformasi.
http://twitter.com/Aasandi
Post a Comment