
Ada dua kutub yang berlawanan saat ditanyakan arti sebuah kata. Kutub pertama mengatakan kata hanya sarana dalam menyampaikan sebuah maksud. Mata saya melihat pemandangan dengan komposisi yang pas dan enak dipandang maka otak saya akan menggunakan sarana “ indah “ sebagai wadah nya. Apakah Shakespeare termasuk ke dalam kutub ini karena mengatakan “ apalah arti sebuah nama ” ? Pada sisi yang lain, ada yang mengatakan hal yang sebaliknya. KH Mustofa Bisri mengatakan bahwa kata memiliki arti yang sangat mendalam terutama dalam kehidupan. Syafii Maarif bahkan mengatakan bahwa peradaban berawal dari titik dan koma. Bukan lagi kata tapi titik dan koma. Kedua tokoh ini memiliki perhatian pada kata dan tata bahasa karena makna yang dikandungnya.
Kapal pembawa bantuan untuk rakyat Gaza ditembaki tentara Israel. Ada banyak korban jiwa yang jatuh dan mereka adalah aktivis kemanusiaan. Kita sepakat bahwa Israel itu biadab. Namun mengapa tidak ada tindakan berarti terhadap Israel? Semua menyatakan mengutuk dan menganggap ini adalah tragedy kemanusiaan. Lalu apa ? seorang penulis berkata dalam sebuah tulisan di harian Kompas bahwa pemimpin dunia sibuk mengolah kata yang memuaskan masyarakat namun masih aman dalam menjalin hubungan dengan Israel. Israel adalah negara yang penting karena negara itu adalah mitra emas Amerika Serikat. Saya memang selama ini heran dengan apa yang diucapkan pemipin dunia. Ini bukan kali pertama Israel melakukan kekejian. Mereka cuma main-main kata karena kata-kata menjadi tidak berarti. Nurani saya dan mereka pasti mengatakan hal yang sama bahwa itu keji, kejam dan melanggar hak asasi manusia. Namun kepentingan mereka menutupi hati mereka sendiri untuk memaknai dengan tepat kata-kata mereka. Kutuk adalah kebencian yang amat sangat sehingga tidak ada ruang untuk bersedia melakukan hubungan yang baik lain lagi. Nyatanya kutukan mereka hanya sekedar kata-kata atas kejadian itu namun hubungan lain tetap berlanjut. Lalu apa makna sebuah tragedy ?
Semoga, kata-kata kita tidak hanya menjadi kata yang tidak berarti dan menjadikan kita munafik.
No comments:
Post a Comment