Saturday, 26 June 2010

Lumpur siapa ini?


Saya pernah menanyakan apa arti sebuah kata saat kata tersebut hanya menjadi alat permainan untuk mengaburkan makna dan memperdaya kata tersebut untuk tujuan yang jahat atau tidak jantan. Sebagai contoh mengatakan bahwa penyerangan kapal kemanusiaan oleh Israel sebagai tragedy dan mengutuknya tanpa ada tindak lanjut berikutnya adalah coward. Mungkin, para pemimpin itu hanya memenuhi aspirasi dari masyrakatnya tanpa merusak hubungan mesra dengan aliansi negara-negara pendukung Israel. Jahat sekali mereka yang memutar-mutar kata dengan maksud itu.

Kemarin, saya mendapat pencerahan tentang luapan lumpur yang terjadi di Sidoarjo. Meskipun banyak dari masyarakat sudah kenal dengan istilah lumpur Lapindo namun saya yakin bahwa kita tidak terlalu tahu istilah resmi yang digunakan dalam dokumen pemerintah. Istilah lumpur Lapindo atau lumpur Sidoarjo adalah istilah yang umum digunakan dalam pembicaraan dan pemberitaan. Namun istilah resmi yang digunakan pemerintah adalah lumpur Sidoarjo. Saya memang kesulitan mengecek dalam mata anggaran detail di APBN karena klasifikasi di sana dalam bentuk gelondongan besar organisasi atau jenis belanja. Mungkin kita bisa menemukan istilah yang sebenarnya digunakan dalam anggaran kementerian koordinator kesejahteraan atau anggaran kabupaten Sidoarjo. Tapi saya membaca peraturan yang menjadi dasar pendirian badan penanggulangan lumpur sidoarjo dan lumpur sidoarjo adalah istilah yang digunakan disana. Mungkin banyak yang tidak sadar dengan perbedaan arti kedua kata tersebut namun kesan bahasa yang ditimbulkan akan berbeda saat kita menggunakan lumpur lapindo atau lumpur sidoarjo. Lumpur lapindo akan menunjukan bahwa lumpur ini terjadi akibat pengeboran minyak yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Dengan berbagai debat dan alasan yang akhirnya menyebutkan bahwa luapan juga disebabkan bencana alam. Saya pribadi yakin bahwa lumpur tidak akan serta merta meluap tanpa ada yang menggali tanah. Lumpur Sidoarjo akan menjadikan luapan lumpur sebagai kejadian di daerah Sidoarjo yang menjadi tanggung jawab pemerintah karena namanya adalah lumpur Sidoarjo sedangkan penguasa Sidoarjo adalah republik Indonesia.

Bisa saja dengan kekuasaan orang-orang yang memiliki kepentingan, istilah lumpur Lapindo dipelintir menjadi lumpur Sidoarjo. Cerita ini mungkin bisa dipastikan diketahui oleh orang-orang yang menyusun dan membuat istilah untuk klasifikasi dokumen anggaran pemerintah. Mungkin ini hanya sebuah kata tapi kata tersebut memiliki makna yang jelas tentang siapa yang harusnya merasa sangat bersalah dan bertanggungjawab. Ah, itu lumpur siapa ?

No comments:

Post a Comment

 
Copyright 2009 Catatan Enigma. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator