Ini mungkin menjadi kali yang berkali-kali saya mengganti kartu ATM. Yang saya ingat, saya kehilangan dompet dan segala isinya kurang lebih tiga kali : di BIC, di Pengadegan Selatan dan di Bis Magelang-Jakarta. Repotnya minta ampun karena saya harus mengganti banyak kartu dan itu diurus tidak disatu tempat. KTP diurus di Purwakarta, name tag kantor, kartu ATM ini dan itu sampai kartu membership Centro :-D. Well, all I have to say adalah jangan sampe deh. Riweuh alias repot.
Apakah saya belajar untuk lebih hati-hati? Tentu saja, dan itu pasti. Saya yakin saya tidak mau mengurus penggantian semua kartu di dompet lagi. Saya coba menggunakan dua dompet dan itu tidak berjalan baik karena repot. Saya mencoba menyimpan sebagian kartu ATM (it means ATM nya lebih dari satu :-D) tapi kadang-kadang saya lupa ATM yang ada saldonya di laci sehingga akhirnya saya bawa lagi semua kartu ATM. At least, meskipun upayanya tidak berjalan lancer, saya berupaya belajar.
Sayangnya, kartu ATM saya kembali hilang dan saya tidak punya ide bagaimana hilangnya. ATM Mandiri saya hilang dari dompet saya. Hanya kartu ATM Mandiri. Saya sadar bahwa ATM itu hilang pada saat akan mengecek saldo. Saya sudah buka-buka isi dompet, tas, jaket hingga bertanya ke petugas keamanan pusat perbelanjaan dimana saya menggunakan ATM itu terakhir kali “ apakah ada yang menemukan ATM Mandiri”. Well, officially lost! Saya mengambil hikmah bahwa yang hilang cuma satu ATM dan saldonya masih utuh ketika saya cek lewat phone banking. Sayangnya, tabungan saya yang bersaldo lebih hanya di Mandiri. Officially poor!
Masalah bank-perbankan sepertinya bukan ini saja bagi saya. Beberapa waktu yang lalu, saya mengirimkan semua take home pay dari BRI ke Mandiri dan gagal transfer. Dana nya tidak ada dimana-mana. Proses pengurusannya memakan waktu lebih dari sebulan sehingga saya tidak bisa menggunakan uang saya dan bank tidak memberikan kompensasi apapun atas opportunity cost yang muncul. Padahal bank sendiri membebankan denda kalau – misalnya – kita terlambat membayar tagihan.
Tanggal 19 Mei atau beberapa hari sebelumnya, saya gagal tarik tunai di ATM BRI. Saya menggunakan ATM Mandiri di ATM BRI karena banyak yang sedang antri di depan ATM Mandiri pada saat itu. Satu kali, saya gagal tarik kemudian muncul slip bahwa transaksi gagal dan dana tidak akan didebit. Karena saya percaya maka saya coba lagi hingga akhirnya muncul tulisan pada layar kalo dana anda tidak cukup. Damn, big liar dan saya harus mengurus pengembalian dana dan menunggu hingga 20 hari kerja hingga dana kembali. Saya kembali tidak mendapat apa-apa gara-gara masalah ini. Padahal saya terpaksa meminjam uang ke teman saya gara-gara uang saya nyangkut dimana-mana. Hahahaha. Double kesalnya adalah pada saat saya memblokir ATM yang hilang, saya tanya ke CS nya masalah kasus tanggal 19 Mei itu. Dia bilang bahwa, kasus masih dalam penyelesaian dan sedang dikonfirmasi ke BNI. What, BNI? Saya yakin dengan sangat yakin bahwa saya membuat laporan bahwa gagal tarik tunai di ATM BRI, lalu kenapa tiba-tiba jadi BNI. CS nya hanya bilang bahwa laporan yang masuk menyatakan demikian. Saya hanya bisa mikir bahwa CS yang bikin laporan budeg atau saya yang salah bicara. Tapi saya merasa menceritakan kronologis kejadian itu lebih dari satu kali sehingga kemungkinan salah bicaranya menjadi kecil apalagi saya membawa slip keparat itu. Walhasil, saya mesti membuat laporan baru dan penghitungan 20 hari kerja dimulai lagi dari laporan baru.
Ok Guys, saya mau share beberapa tips agar kejadian ini tidak terjadi pada anda :
1. Kalau anda punya dana yang banyak, jangan terlalu percaya kebaikan konsep treasury single account. :-D Split dananya di beberapa rekening yang kamu punya agar tidak kerepotan kalau ada masalah di salah satu ATM.
2. Memberikan spare pada dana yang anda miliki, tidak termasuk yang minjem. Kalau ada yang minjem padahal dana anda sudah limit ya bilang tidak.
3. Pastikan CS yang menerima complain anda tidak mengalami gangguan pada pendengarannya. Minta dia bacakan kembali laporan complain anda dan pastikan tidak ada yang salah.
4. Segera blokir apabila kartu ATM anda hilang karena meskipun penemu yang jahat tidak tahu nomor PIN nya tapi dia bisa menggunakannya untuk belanja. Merchant yang tidak teliti bisa jadi tidak mengecek tanda tangan pada print out mesin debit.
5. Hal-hal yang diperlukan untuk mengurus kartu ATM yang hilang : surat kehilangan dari kepolisian, buku tabungan dan KTP. Urus di bank mandiri terdekat. Biayanya 15.000 dan anda bisa mendapatkan ATM instant (yang gak ada nama kita) pada hari itu juga.
6. Gunakan ATM anda di mesin ATM bank yang terkenal handal kualitas jaringan informasinya.
7. Do not trust machine at all!
That’s all. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment