Wednesday, 26 January 2011

Saya Mengedit Surat Cintamu


Saat saya bekerja di KPP PMA 6, posisi saya adalah pelaksana Seksi Pengawasan dan Konsultasi. Salah satu tugas saya berkaitan dengan surat menyurat seperti menyusun nota dinas seksi, menerima surat dari pihak luar dan menomori surat kepada pihak luar. Selama mengkonsep surat atau nota dinas, atasan saya kadang mengoreksi konsepnya karena perkara diksi, tata bahasa, atau tanda baca. Ini adalah salah satu tugas atasan untuk memeriksa tugas bawahannya. Namun selama bekerja tersebut, saya tidak pernah melihat atasan saya mengoreksi surat atau nota dinas dari pihak lain meskipun saya tahu ada kesalahan teknis penulisan maupun pembahasaan. Surat atau nota dinasi pihak lain tersebut adalah dokumen resmi mereka yang berisi suatu maksud dinas sehingga tanggapan kita adalah atas pokok hal yang dimaksud dan tidak mempermasalahkan masalah teknis penulisan pada surat tersebut. Kalaupun ada suatu instansi yang melakukan itu, saya pikir mereka melakukan hal yang bodoh dan tidak faham dengan makna surat masuk dari pihak luar.

Saat ini saya adalah mahasiswa semester sepuluh yang sedang menyusun skripsi. Salah satu hal yang saya butuhkan untuk menyusun skripsi adalah data primer yang harus diperoleh melalui riset. Untuk keperluan riset, kampus memberikan surat permohonan riset resmi yang ditandatangani direktur STAN untuk instansi yang akan kita tuju. Saya meminta surat permohonan riset untuk P2 Humas DJP dan Seksi Kesbangpol Pemda Purwakarta. Kedua instansi ini adalah instansi yang memberikan izin riset pada direktorat yang ada di bawah DJP dan kantor dinas yang ada di bawah Pemda Purwakarta. Surat untuk P2 Humas berjalan lancar dan datanya bisa saya peroleh dengan cukup mudah namun ada anomali dari permohonan riset kepada Pemda Purwakarta.

Kesbangpol meminta surat riset dilengkapi dengan lokasi riset dan waktu riset di lingkungan Pemda. Sebagai contoh, saya meminta data ke DPKAD maka DPKAD harus saya cantumkan di bagian tengah surat yang memuat informasi nama, NPM dan rencana judul skripsi saya. Untuk hal ini, saya bisa memaklumi karena mereka membutuhkan informasi lokasi dan waktu secara tertulis dan ternyatakan dalam surat resminya. Namun ada hal lain yang tidak bisa saya habis pikir. Mereka meminta saya mengubah bagian akhir surat yang kurang lebih berisi pernyataan bahwa kami meminta bantuan izin untuk melakukan riset pada instansi saudara menjadi meminta bantuan izin untuk melakukan riset pada instansi tersebut diatas. Menurut mereka struktur kalimat yang pertama rancu karena risetnya ada di instansi lain sehingga izin riset bisa diberikan apabila saya sudah memperbaiki kalimat terakhir tersebut. Bang!!

Saya mendebat lewat telepon bahwa perkara hal tersebut tidak substansial karena mereka sendiri faham bahwa saya meminta izin riset kepada mereka di lokasi-lokasi yang saya sebut. Saya juga menjelaskan bahwa format surat ini sudah baku, umum dan diterima oleh instansi lain yang secara posisi lebih tinggi daripada Pemda misalnya direktorat kementerian, Pemda lain bahkan istana negara. Pada intinya Kesbangpol akan memberikan izin setelah saya mengubah redaksi pada surat tersebut. Saya tidak habis pikir dengan hal ini. Surat saya untuk P2 Humas lancar jaya dan tidak ada permintaan dari mereka untuk memperbaiki suratnya. Kalaupun redaksi kata yang pas menurut standar mereka adalah pokok yang substansial untuk memberikan izin maka berikan saja surat balasan bahwa STAN perlu mengedit surat permohonan riset an saya dan menambahkan data-data lain yang diperlukan. Saya bisa memahami untuk hal yang kedua namun tidak untuk hal yang pertama. Bagi saya ini seperti saya menerima surat cinta dengan kalimat pembuka “ wahai yang tersayang .. “ lalu kemudian saya menelepon si penggemar saya itu dengan mengatakan bahwa surat cintamu saya kembalikan untuk diedit kembali karena saya ingin kalimat pembukanya “ wahai yang tercinta ..”! Atau katakanlah bahwa untuk mengajukan suatu izin diperlukan informasi pokok dan apabila informasi pokok itu ada maka cukuplah dan tidak usah mengotak-atik redaksi suratnya karena ini bukan tugasmu lagi. Kalaupun redaksi kata menjadi suatu pokok maka saya akan mengatakan bahwa ini temuan bahwa birokrasi suka luput dengan substansi dan meributkan tampilan saja.

Saya pikir daripada panjang lebar berdebat untuk memenangkan pendapat saya dan kemungkinan menang yang kecil maka mengalah untuk mengikuti kemauan yang aneh menjadi solusi selama kemauan itu bisa dipenuhi. Saya akan melihat, hal aneh apalagi yang akan saya temukan selama riset di Pemda Purwakarta. Semoga Tuhan memberikan pencerahan pada kepala yang kusut.

Sunday, 27 June 2010

Serba Okrestra


Kalau saya setor tabungan di bank Mandiri cabang Purwakarta, saya suka melihat TV dengan tayangan acara Mandiri Fiesta pas nunggu. Kayaknya sih itu rekaman sehingga pagi, siang atau sore, acaranya Mandiri Fiesta. Pastinya tidak mungkin acara Kemilai BCA atau BRI dihati … hehehehe. Beberapa cabang Mandiri yang lain juga punya TV di ruang tunggunya tapi acaranya adalah acara yang sedang berlangsung di stasiun TV pada jam itu. Kalau menjelang siang ya Insert di Trans TV .. :-D

Yang beda dari acara itu adalah hiburan musiknya selalu diiringi orchestra. Lagu apapun kayaknya diiringi segerombolan orchestra. Saya memang tidak pernah selalu nonton acara itu tapi rasanya tiap kali nonton selalu diiringi orchestra. Apa memang pesanan direksi Mandirinya seperti itu? Rasanya aneh aja pas The Massive main lalu diiringi orchestra. Rasanya gak pas saja. Beberapa penampilan artis yang kalau di lagu aslinya enak (menurut saya) jadi aneh. Rame dan rame. Kemarin itu Raffi Ahmad dan Yuni Shara yang nyanyi 50 Tahun Lagi dan dimeriahkan anu anu orchestra. Semuanya jadi serba orchestra selalu.

Kata saya yang cuma bisa menikmati musik, beberapa lagu memang menjadi bagus dan keren saat dibawakan dengan orchestra. Misalnya lagu “ sempurna” Andra and The Backbone yang dibawakan dengan aransemen orchestra oleh Gita Gutawa. Warna suaranya Gita memang pas dan lagunya memang enak dibawakan dengan format orchestra. Orkestra membawakan kesan ramai dan megah. Tapi lagu yang soul nya simple memang enak dibawakan dengan sederhana. Kalaupun mau pake iringan orchestra kayaknya harus diramu dengan cerdas agar tidak menjadi aneh. Misalnya Pitbull tampil, orchestra sepertinya bukan pilihan yang tepat. Kata saya, gak semuanya harus dibawakan secara orchestra. Sama halya dengan tidak setiap hari kita makan dengan lauk ayam. Apakah ayamnya disate, diopor, dikecap atau digoreng .. tetap saja bosan jadinya.

Apakah lagu resmi Piada Dunia 2010, Wavyn, cocok dibawakan dengan orchestra? anyway, acara ini ada hubungannya dengan produsen alat kontrasepsi gak ya ... :-D

Saturday, 26 June 2010

Photo Liburan

Tak ada narasi atau cerita panjangnya tapi berikut ini adalah photo-photo selama liburan UAS semester delapan. Kayaknya ada request juga dari ketua kelas saya, Sandi Syamsudin, untuk upload beberapa photo di sini. Lumayan nampang. Kali-kali pembaca blog ini ada banyak. Hahahaha. 





ini adalah jembatan layang terkenal di Bandung. Saya lupa namanya. (terkenal kok namanya bisa dilupakan :-D). Land mark baru di Bandung. Sayangnya beberapa hari sebelum saya ke sana, ada kejadian kekerasan oleh geng motor Bandung. Dua korban mati ditusuk. Lumayan serem.




Coba deh perhatikan dengan seksama iklan ini. Unik dan kreatif. Pembuatnya mencoba menggunakan nilai lokal untuk menarik perhatian masyarakat. Kalau di Jakarta kayaknya tag iklannya bakal jadi The Jak pakai anu .... hehehehe. Mas Sandi sendiri kenapa tidak pakai motor Honda ya? Malah Yamaha ....







Nah ini dia, laki-laki tangguh. Buat yang cari calon suami, ini sudah lolos uji kalau masalah kekuatan. Jakarta-Bali-Jakarta dengan Kimko. Mantap kan .... Meskipun masih capek tapi tetap senyum apalagi kalau ada yang ambil photo. hehehe. Nah, nah ... pemuda kuat nan murah senyum ini namanya Jani Handoyo. Pengen kenalan, PM saja Sandi Syamsudin. 






Ini masih Jani. Katanya biar afhdol kalau sudah lewat Bandung, dia mau photo-photo di depan gedung sate. Motor-motoran ke kota Bandung hanya untuk berphoto di depan gedung ini saja lho .... Niat bener Mas Jani ini. 




Ini dia penganan khas Garut yang baru pertama kali saya lihat. Ternyata bukan hanya dodol saja yang khas di sana tapi ini ada kue namanya " boroyot ". Saya pikir namanya kurang menjual karena kata boroyot dalam bahasa sunda menggambarkan keadaan - misalnya - ranjang yang rubuh ke bawah karena ditiduri orang dengan berat yang luar biasa. Namanya bisa saja diambil dari fisik kue nya yang besar di bagian dasarnya. Bahan dasarnya dari tepung beras dan gula merah. Cara bikinnya nanti bakal diajarin sama teh Farah Quinn. :-D




Ini dia ... Model sohor asal kota Priangan. Gaya pisan pose nya .... 











Ini orang jago banget mancingnya. Dia berhasil macing se-ember ikan. Lemparan pancingnya langsung disabet ikan-ikan dalam hitungan kurang dari  semenit. Jago bener ya.... 








Ini adalah pemandangan di lapangan adu domba. Bagus lah tempatnya. Banyak gunung, banyak sawah dan banyak dombanya. 

Susahnya memulai



Kecuali hobi, memulai sesuatu yang baik rasanya berat bagi saya. Saat libur kuliah berakhir, mulai focus pada kuliah rasanya sulit sekali. Setelah libur latihan fitness dua bulan, memulai untuk datang ke fitness centre rasanya mudah untuk cari alasan agar tidak datang. Setelah lama tidak mengaji, datang ke pengajian akan digoda setan lebih kuat. :-D

Seperti hari ini, kemarin lusa saya sudah datang lagi ke tempat latihan. Saat liburan, saya sudah janji untuk segera memulai lagi latihan setelah melihat perut yang berkembang tiada teratur, makan yang seenaknya dan hari-hari penuh dengan kesantaian. Latihan hari pertama mesti menjadi adaptasi lagi, power yang berkurang dan lupa gerakan ini dan itu. Tapi lupa juga wajar karena tiap trainer punya pandangan sendiri tentang urutan latihan dan kebetulah ada trainer baru di fitness centre. Latihan hari itu memang mantap, the trainer really hit my body. Sampai saya menulis, dada dan tangan saya terasa pegal sangat. Bahkan mengangkat tangan untuk buka baju saja sampai terasa berat. Lemah sekali ya badanku :-D

Nah, setelah berani memulai, ternyata memulai lagi latihan setelah badan terasa sakit semua lebih susah. Kayaknya saya berencana latihan kaki kemarin tapi ya … akhirnya kemarin berakhir dengan ya ya ya. Saya janji hari ini akan latihan bahu setelah selesai kuliah :-D

Lumpur siapa ini?


Saya pernah menanyakan apa arti sebuah kata saat kata tersebut hanya menjadi alat permainan untuk mengaburkan makna dan memperdaya kata tersebut untuk tujuan yang jahat atau tidak jantan. Sebagai contoh mengatakan bahwa penyerangan kapal kemanusiaan oleh Israel sebagai tragedy dan mengutuknya tanpa ada tindak lanjut berikutnya adalah coward. Mungkin, para pemimpin itu hanya memenuhi aspirasi dari masyrakatnya tanpa merusak hubungan mesra dengan aliansi negara-negara pendukung Israel. Jahat sekali mereka yang memutar-mutar kata dengan maksud itu.

Kemarin, saya mendapat pencerahan tentang luapan lumpur yang terjadi di Sidoarjo. Meskipun banyak dari masyarakat sudah kenal dengan istilah lumpur Lapindo namun saya yakin bahwa kita tidak terlalu tahu istilah resmi yang digunakan dalam dokumen pemerintah. Istilah lumpur Lapindo atau lumpur Sidoarjo adalah istilah yang umum digunakan dalam pembicaraan dan pemberitaan. Namun istilah resmi yang digunakan pemerintah adalah lumpur Sidoarjo. Saya memang kesulitan mengecek dalam mata anggaran detail di APBN karena klasifikasi di sana dalam bentuk gelondongan besar organisasi atau jenis belanja. Mungkin kita bisa menemukan istilah yang sebenarnya digunakan dalam anggaran kementerian koordinator kesejahteraan atau anggaran kabupaten Sidoarjo. Tapi saya membaca peraturan yang menjadi dasar pendirian badan penanggulangan lumpur sidoarjo dan lumpur sidoarjo adalah istilah yang digunakan disana. Mungkin banyak yang tidak sadar dengan perbedaan arti kedua kata tersebut namun kesan bahasa yang ditimbulkan akan berbeda saat kita menggunakan lumpur lapindo atau lumpur sidoarjo. Lumpur lapindo akan menunjukan bahwa lumpur ini terjadi akibat pengeboran minyak yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Dengan berbagai debat dan alasan yang akhirnya menyebutkan bahwa luapan juga disebabkan bencana alam. Saya pribadi yakin bahwa lumpur tidak akan serta merta meluap tanpa ada yang menggali tanah. Lumpur Sidoarjo akan menjadikan luapan lumpur sebagai kejadian di daerah Sidoarjo yang menjadi tanggung jawab pemerintah karena namanya adalah lumpur Sidoarjo sedangkan penguasa Sidoarjo adalah republik Indonesia.

Bisa saja dengan kekuasaan orang-orang yang memiliki kepentingan, istilah lumpur Lapindo dipelintir menjadi lumpur Sidoarjo. Cerita ini mungkin bisa dipastikan diketahui oleh orang-orang yang menyusun dan membuat istilah untuk klasifikasi dokumen anggaran pemerintah. Mungkin ini hanya sebuah kata tapi kata tersebut memiliki makna yang jelas tentang siapa yang harusnya merasa sangat bersalah dan bertanggungjawab. Ah, itu lumpur siapa ?

Tuesday, 22 June 2010

Sudah Reformasi

Kemarin, saya menelepon kawan saya yang ada di kampus untuk menanyakan masalah pengumuman kelulusan dan pembagian kelas. Hari itu semestinya hari pertama kami kuliah dalam semester baru berdasarkan jadwal kuliah angkatan kami. Sayangnya hingga jam 10 pagi, belum ada pengumuman apa-apa. Pun demikian beberapa hari sebelumnya dan alasannya adalah pengumuman belum ditandatangani pejabat. Katanya pejabat tersebut sibuk. Kawan saya pun mengatakan pada saat saya berkata “ bagaimana sih kerja dari secretariat kampus ? “. Dia menjawab kalau kita tenang saja, kan mereka sudah mengalami reformasi birokrasi. Saya bantah dengan mengatakan reformasi bagaimana kalau masalah mengumumkan kelas seperti ini saja lama. Abaikan dulu masalah dosen yang belum diberitahu secretariat untuk mengajar sehingga si dosen terheran-heran saat mahasiswanya bertanya kapan bisa mengajar. Mungkin saja, surat permintaan mengajarnya terselip atau digondol tikus.

Kalau kawan saya mengatakan bahwa kampus sudah mengalami reformasi maka saya ingin bertanya apakan reformasi birokrasi ini sama dengan kesan yang ada di masyarakat bahwa reformasi birokrasi sama dengan remunerasi. Padahal remunerasi adalah konsekuensi dari kontrak kinerja yang harus lebih baik. Sri Mulyani pernah mengatakan kalau remunerasi dicabut maka dia tidak bisa menuntut kinerja yang lebih baik. Katakanlah para pegawai telah diberi budi baik berupa kenaikan tunjangan dan sebagainya maka pegawai tersebut bisa ditanyakan balas budinya. Kinerja mestinya berkaitan dengan user dari pekerjaan instansi tersebut. Siapa user kampus STAN : instansi pengguna lulusan dan para mahasiswa. Instansi meminta sejumlah lulusan dengan kualifikasi tertentu maka STAN mesti memenuhi standar permintaan tersebut. Mahasiswa meminta layanan penyediaan pendidikan yang baik dan berkualitas maka STAN harus memenuhi. Dosen yang berkualitas, system yang padu dan berjalan benar dan jelas. Saya yakin, hingga saat ini kampus masih terus berbenah dan terlihat pada perbaikan fasilitas sehingga menjamin kenyamanan proses edukasi. Sayangnya, masalah seperti dosen, jadwal dan lain-lain masih tidak berjalan baik. Ya, contohnya pengumuman ini dan itu yang lama bahkan cenderung diumumkan pada hari pertama kuliah. saya menginginkan alasan yang lebih berkualitas selain kata sibuk apabila ada keterlambatan pelayanan agar kata sudah mengalami reformasi mengalami pemaknaan yang lebih baik.

Pretty Woman


Ini adalah film lama yang terkenal. Terkenal dengan lagu “ it must have been love “. Saya mungkin terlambat namun tidak lebih buruk daripada tidak pernah menonton film terkenal ini sama sekali. Bukan hanya merasakan romantismenya namun saya selalu penasaran dengan sebuah film yang terkenal. Saya merasa lengkap saja.

Ada satu bagian dari cerita ini yang mengesankan yaitu konflik antara Edward dengan Morse. Saya tidak ingin ceritakan detail konfliknya namun yang ingin saya tekankan adalah penyelesaiannya. Konflik yang awalnya hendak diselesaikan dengan win lose akhirnya dapat diselesaikan win win. Win lose memang kadang tidak menyenangkan karena biasanya bersifat emosional. Ada dua kutub yang saling berlawanan sehingga rasa senang bertubrukan dengan rasa kecewa. Tapi Edward bisa mengarahkan konflik win lose menjadi win win sehingga pihak lawan menjadi semakin terkesan. Saya pribadi lebih menyukai win win solution karena lebih bijaksana. Saat ada solusi yang baik bagi semuanya maka pemilihan solusi satu menang satu kalah adalah tanda pribadi yang gemar berkonflik.

Film kadang memberikan banyak pelajaran baik nilai yang bagus maupun nilai yang busuk. Saya belajar tentang negosiasi di sini. Saya teringat pada kuliah ini karena saya baru dapat kuliah ini semester delapan yang sudah lalu. Well, saya tidak akan bicara panjang lebar tentang ketidaksukaan saya dengan dosennya tapi hanya sedikir merenung tentang dekadensi-dekadensi kemampuan saya untuk bersaing. Saya sadar dengan ketidakkonsentrasian saya pada kuliah dan banyak ter-distract pada rona rona yang remeh temeh. Lalu bagaimana lagi saya membangun kepercayaan pada kemampuan diri sendiri. Saya mestinya belajar pada Vivian yang akhirnya mau percaya untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Vivian mau untuk menyelesaikan SMA nya. Atau pada Edward yang berani untuk mengatasi phobia ketinggiannya.

Harusnya saya belajar untuk focus dan focus. Saya lupakan saja cerita kejayaan saya yang mampu bertahan di tengah badai karena saya mudah goyah dengan agin sepoi-sepoi sekarang. Ayolah!

 
Copyright 2009 Catatan Enigma. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator